Beberapa jam yang lalu, pertemuan penting antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berlangsung di Gedung Putih. Kedatangan Netanyahu disambut aksi demonstrasi yang menuntut agar dia ditangkap.
Dalam pertemuan tersebut, Trump kembali menegaskan rencananya untuk relokasi warga Gaza secara permanen ke wilayah lain sebagai solusi untuk menghentikan kekerasan yang telah menewaskan ribuan jiwa.
Trump bahkan mengungkapkan kemungkinan Amerika Serikat mengirimkan pasukan ke Gaza dan meminta negara-negara seperti Yordania, Mesir, serta negara-negara Arab lainnya untuk menerima warga Palestina dari Gaza. Menurut Trump, ide ini bertujuan untuk membangun kembali Gaza dengan proyek besar yang menciptakan ribuan lapangan pekerjaan.
Namun, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim menyatakan bahwa rencana tersebut merupakan sebuah “konspirasi jahat” yang harus ditolak oleh semua pihak.
“Kepemimpinan Amerika dan Israel benar-benar tidak jujur terkait dengan gencatan senjata yang sudah disepakati,” ujar Sudarnoto kepada Gazamedia.net.
“Ini semua adalah upaya agar Gaza dan Palestina tetap berada di bawah kontrol Israel dan Amerika, meskipun sudah ada kesepakatan untuk gencatan senjata.”
Sudarnoto menambahkan bahwa masyarakat internasional, khususnya negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), perlu bersatu untuk menanggapi konspirasi Amerika-Israel ini.
Dia juga mendorong Indonesia untuk mengambil peran lebih aktif dalam melakukan dialog dan konsolidasi dengan negara-negara yang selama ini mendukung kemerdekaan Palestina.
Lebih lanjut, Sudarnoto menekankan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap proses gencatan senjata yang sedang berlangsung. Menurutnya, gencatan senjata bertahap ini merupakan jalur menuju kemerdekaan Palestina, yang harus dijaga agar tidak dirusak oleh rencana relokasi tersebut.
“Negara-negara OKI harus bersama-sama mengawal gencatan senjata ini dan berupaya membangun Palestina yang bebas dari segala bentuk penjajahan,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Sudarnoto mengajak umat Islam dan lembaga-lembaga filantropi untuk terus memperkuat konsolidasi dan kebersamaan dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. “Jangan biarkan Amerika Serikat mengambil alih dan mengontrol Gaza-Palestina,” ujarnya.
Ketegangan di Gaza semakin meningkat pasca-penyataan Trump, dan dunia kini menantikan respons dari negara-negara besar, khususnya anggota PBB, terhadap rencana yang berpotensi memicu ketegangan lebih lanjut di kawasan tersebut.