Wednesday, December 11, 2024
HomeBeritaMuhammadiyah berencana dirikan museum kejahatan Israel

Muhammadiyah berencana dirikan museum kejahatan Israel

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq Mughni, mengumumkan rencana pendirian museum yang bertujuan untuk mendokumentasikan penderitaan rakyat Palestina akibat agresi Israel.

Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Grand IKADI Award 2024 yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Jumat hingga Ahad (1-3/11).

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh dan dai nasional dengan tema “Menebar Islam Rahmatan Lil’alamin Menyongsong Indonesia Maju dan Perdamaian Dunia.”

Dalam sambutannya, Syafiq menjelaskan bahwa Muhammadiyah telah menyiapkan konsep museum yang akan mirip dengan Museum Holocaust, namun lebih fokus pada pengalaman rakyat Palestina sebagai korban kekejaman yang dilakukan oleh Israel.

“Kami sesungguhnya sudah merencanakan pembangunan museum ini selama delapan bulan, sebagai bentuk pengingat akan kezaliman yang dialami masyarakat Palestina akibat tindakan Zionis Israel,” ungkap dia.

Syafiq juga menyebutkan bahwa Muhammadiyah awalnya telah menemukan lokasi di Jakarta, tetapi menghadapi kendala dalam pengadaan tempat.

“Semula kita sudah mendapatkan satu lokasi, namun tidak jadi. Kini kami masih mencari tempat yang sesuai,” tuturnya. Muhammadiyah juga mempertimbangkan lokasi lain di luar Jakarta jika kesulitan ini terus berlanjut.

Ia mengajak para dai yang hadir untuk berkontribusi dalam merealisasikan museum ini. “Mungkin tidak harus di Jakarta, bisa di tempat lain. Ini menjadi pelajaran penting tentang kezaliman yang terjadi di dunia,” tambahnya.

Museum yang direncanakan ini diharapkan menjadi pusat edukasi dan pengingat tentang penderitaan rakyat Palestina, sekaligus meningkatkan kesadaran akan perjuangan hak asasi manusia dan perdamaian di Timur Tengah.

Inisiatif ini merupakan bagian dari solidaritas internasional yang ditekankan oleh Muhammadiyah sebagai wujud gerakan Islam rahmatan lil’alamin.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular