Wednesday, December 11, 2024
HomeBeritaSandera Israel di Gaza ungkapkan kekecewaan mendalam pada Netanyahu

Sandera Israel di Gaza ungkapkan kekecewaan mendalam pada Netanyahu

Hamas pada Sabtu merilis video propaganda yang menunjukkan tanda-tanda kehidupan dari sandera Edan Alexander, 20 tahun, dalam video pertamanya setelah beberapa bulan, lansir Times of Israel.

Keluarga Alexander mengizinkan video ini dipublikasikan di media Israel.

Video yang berdurasi tiga setengah menit tersebut tidak mencantumkan tanggal, meskipun Alexander menyatakan bahwa ia telah ditahan selama lebih dari 420 hari.

Alexander, yang memiliki kewarganegaraan ganda AS dan Israel, adalah seorang tentara yang ditempatkan di dekat Jalur Gaza pada pagi hari 7 Oktober ketika ia diculik oleh Hamas bersama dengan 250 sandera lainnya.

Alexander lahir di Tel Aviv, dibesarkan di Tenafly, New Jersey, dan bergabung dengan Golani sebagai tentara tunggal setelah lulus SMA pada 2022.

Alexander, yang berbicara langsung kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan ia kecewa karena rezim Netanyahu mengabaikan nasib sandera yang masih ditahan.

“Jangan abaikan kami. Kami ingin pulang,” tambahnya. “Ketakutan dan isolasi membunuh kami. Jangan lupakan kami.”

“Tidak masuk akal jika kami harus membayar harga untuk kesalahan yang dibuat oleh pemerintah,” kata Alexander, dan meminta warga Israel untuk “turun ke jalan dan mendesak pemerintah.”

Berbicara dalam bahasa Inggris kepada Presiden terpilih AS, Donald Trump, Alexander meminta agar ia “menggunakan pengaruh dan kekuatan penuh AS untuk bernegosiasi demi kebebasan kami.”

“Jangan buat kesalahan yang sama seperti yang telah dilakukan Biden. Senjata yang dia kirimkan kini membunuh kami, pengepungan yang tidak sah kini membuat kami kelaparan,” tambahnya.

“Saya tidak ingin berakhir mati seperti warga negara AS saya Hersh [Goldberg-Polin],” katanya.

“Saya sangat merindukan kalian. Setiap hari, saya berdoa untuk segera bertemu kalian. Tolong tetap kuat, ini hanya masalah waktu sebelum mimpi buruk ini berakhir,” tutupnya.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular