Sunday, June 22, 2025
HomeHeadlineIran diduga tahu rencana serangan AS, uranium dipindahkan ke lokasi aman

Iran diduga tahu rencana serangan AS, uranium dipindahkan ke lokasi aman

Washington diduga menyampaikan pesan kepada Teheran melalui negara-negara Arab bahwa serangan tersebut tidak akan dilanjutkan lebih jauh

Iran disebut-sebut telah lebih dulu mengetahui rencana serangan militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklirnya. Hal ini memungkinkan Teheran memindahkan sebagian besar cadangan uranium berkadar tinggi ke lokasi yang dirahasiakan.

Hal itu dilaporkan pada Ahad (22/6) oleh koresponden Al Jazeera di Washington, Naser Al-Husseini, mengutip sejumlah sumber dan dokumen terbuka.

Mengutip laporan kantor berita Reuters, pejabat senior Iran yang tak disebutkan namanya menyatakan sebagian besar uranium yang diperkaya tingkat tinggi di fasilitas nuklir Fordow telah dipindahkan sebelum serangan terjadi.

Jumlah tenaga kerja di lokasi tersebut juga dikurangi hingga level minimum sebelum serangan udara dilakukan.

Sementara itu, The Washington Post melaporkan citra satelit pada 19 Juni menunjukkan aktivitas tidak biasa berupa pergerakan truk dan kendaraan lain di fasilitas Fordow.

Aktivitas tersebut terjadi dua hari sebelum serangan udara Amerika Serikat dilancarkan.

Amerika Serikat sendiri telah mengonfirmasi tiga fasilitas nuklir Iran menjadi sasaran serangan udara pada Minggu dini hari waktu setempat.

Presiden Donald Trump menyatakan bahwa “sejumlah besar bom” telah dijatuhkan ke situs utama di Fordow dan menyebut fasilitas tersebut “telah selesai”.

Masih menurut laporan Al Jazeera, Washington diduga menyampaikan pesan kepada Teheran melalui negara-negara Arab bahwa serangan tersebut tidak akan dilanjutkan lebih jauh.

AS disebut tidak berniat memperluas konflik dan berharap agar perundingan dapat dibuka kembali.

Namun, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan AS dan Israel telah melampaui “garis merah besar” dengan menyerang instalasi nuklir negaranya.

Ia menilai kemungkinan kembali ke meja perundingan menjadi sangat sulit dan menyerukan digelarnya sidang darurat Dewan Keamanan PBB.

Masih menurut Husseini, pesan utama yang disampaikan Washington kepada para pemimpin Iran adalah bahwa Amerika Serikat tidak bermaksud menjatuhkan rezim politik yang tengah berkuasa di Teheran.

Husseini juga mencatat bahwa Presiden Trump sedang memainkan dua arah. Di satu sisi, ia menggunakan retorika keras yang mendapat dukungan dari kalangan pro-Israel di dalam negeri.

Di sisi lain, ia memanfaatkan hubungan dengan sejumlah negara Arab yang bersahabat dengan Iran untuk menegaskan bahwa target utama Washington adalah program nuklir, bukan perubahan rezim.

Perhatian publik di AS kini tertuju pada reaksi Kongres, khususnya dari Partai Demokrat yang sejak awal menentang campur tangan militer terhadap Iran.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular