Kelompok Houthi Yaman pada Ahad (15/9) mengklaim telah menyerang target militer di Jaffa, Israel tengah, menggunakan rudal balistik “hipersonik” baru.
Lewat pesan video, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menyatakan rudal tersebut menempuh jarak 2.040 kilometer (1.260 mil) dan berhasil mengenai targetnya.
Saree mengatakan, rudal tersebut sampai pada target dalam waktu tempuh sekitar 11,5 menit, dan pertahanan udara Israel gagal mencegatnya.
“Rintangan geografis, agresi AS-Inggris, serta sistem spionase dan pencegatan tidak akan menghalangi Yaman untuk mendukung Palestina,” tambahnya.
Belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel terkait klaim Houthi ini, namun sebelumnya, angkatan udara Israel dilaporkan akan menyelidiki bagaimana rudal tersebut bisa menempuh jarak sejauh itu tanpa dicegat.
Serangan ini terjadi beberapa jam setelah sedikitnya sembilan orang terluka akibat rudal balistik dari Yaman yang jatuh di dekat Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv pada Minggu pagi.
Baca juga: Rudal balistik Yaman jatuh di Israel, 9 warga luka-luka
Menurut laporan harian Haaretz, puing-puing dari rudal pencegat jatuh di stasiun kereta api di pinggiran Modi’in, Israel tengah, menyebabkan kerusakan. Kebakaran juga terjadi di area terbuka di Kfar Daniel, Israel tengah, akibat jatuhnya puing-puing tambahan.
Kelompok Houthi Yaman sebelumnya telah menargetkan kapal-kapal yang dimiliki, berbendera, dioperasikan, atau menuju pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan drone sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang telah berada di bawah serangan dahsyat Israel sejak 7 Oktober lalu.
Dengan AS dan Inggris melancarkan serangan udara balasan terhadap lokasi-lokasi Houthi di dalam Yaman, Houthi menyatakan bahwa mereka menganggap semua kapal Amerika dan Inggris sebagai target militer.