Sunday, February 23, 2025
HomeBeritaHamas serukan demonstrasi besar tolak rencana pengusiran warga Gaza

Hamas serukan demonstrasi besar tolak rencana pengusiran warga Gaza

Hamas menyerukan kepada warga Palestina, dunia Arab, dan umat Islam untuk ikut serta dalam aksi global pada hari Jum’at, Sabtu, dan Ahad.

Hal itu sebagai bentuk penolakan terhadap rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza dan menguasainya.

“Kami mengajak seluruh rakyat kami, bangsa Arab dan Islam, serta para pendukung kebebasan di seluruh dunia untuk turun ke jalan dalam aksi solidaritas di berbagai kota dan alun-alun dunia, guna menolak rencana pengusiran rakyat Palestina dari tanah mereka,” demikian dalam pernyataan Hamas.

Hamas menambahkan bahwa aksi-aksi ini harus menjadi gerakan global melawan rencana pengusiran paksa yang didukung oleh penjajah dan sekutunya.

Hamas juga menegaskan bahwa demonstrasi tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap hak-hak sah rakyat Palestina dalam membela tanah mereka, termasuk hak mereka untuk merdeka, menentukan nasib sendiri, serta membebaskan diri dari penjajahan.

Hamas mengapresiasi berbagai sikap internasional yang menunjukkan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.

Pada 4 Februari lalu, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih mengungkapkan rencana negaranya untuk menguasai Jalur Gaza setelah mengusir penduduknya ke negara lain, termasuk Mesir dan Yordania.

Rencana Trump ini menuai penolakan luas dari Palestina, dunia Arab, dan komunitas internasional, sementara di Israel, rencana ini mendapat dukungan besar di tingkat politik dari berbagai kalangan.

Pada 19 Januari, kesepakatan gencatan senjata di Gaza mulai berlaku, mencakup pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel dalam tiga tahap, dengan masing-masing tahap berlangsung selama 42 hari.

Tahap pertama mencakup pertukaran tahanan serta masuknya bantuan kemanusiaan, yang kemudian diikuti dengan negosiasi untuk tahap kedua dan ketiga. Kesepakatan ini dimediasi oleh Mesir dan Qatar dengan dukungan Amerika Serikat.

Antara 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025, Israel—dengan dukungan AS—melakukan genosida di Gaza yang mengakibatkan sekitar 160.000 warga Palestina menjadi syahid atau terluka, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 14.000 orang juga dilaporkan hilang.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular