Wednesday, December 11, 2024
HomeHeadlineHizbullah klaim tewaskan 100 tentara Israel dan siap perang panjang

Hizbullah klaim tewaskan 100 tentara Israel dan siap perang panjang

Menurut Hizbullah, angka tersebut belum mencakup kerugian Israel di basis, pos-pos, barak militer, pemukiman, maupun kota-kota yang diduduki

Hizbullah pada Selasa malam (12/11), mengumumkan bahwa mereka telah menewaskan lebih dari 100 tentara Israel dan melukai sekitar 1.000 lainnya sejak dimulainya operasi darat Israel di selatan Lebanon pada 1 Oktober lalu.

Dalam pernyataan resmi Hizbullah yang dikutip Aljazeera, Hizbullah menyatakan telah menghancurkan 43 tank Merkava, 8 buldoser militer, 2 kendaraan Hummer, 2 kendaraan lapis baja, serta 2 kendaraan pengangkut pasukan.

Selain itu, mereka mengklaim berhasil menembak jatuh 4 drone Hermes 450 dan 2 drone Hermes 900.

Menurut Hizbullah, angka tersebut belum mencakup kerugian Israel di basis, pos-pos, barak militer, pemukiman, maupun kota-kota yang diduduki.

Menanggapi laporan Israel terkait dimulainya fase kedua dari serangan darat di Lebanon, Hizbullah menegaskan keputusan ini hanya akan berakhir dengan kekecewaan dan lebih banyak kerugian bagi Israel.

Hizbullah menyatakan telah siap untuk menghadapi pertempuran panjang dan bertekad menggagalkan upaya Israel dalam mencapai tujuannya.

Hizbullah mengklaim, akibat serangan bertubi-tubi yang mereka lakukan, pasukan Israel telah mundur dari sebagian besar wilayah Lebanon yang sempat mereka masuki.

Fase Kedua

Media Israel melaporkan pada Selasa, militer Israel telah memulai fase kedua dari operasi militer di Lebanon.

Menurut laporan dari Israel Broadcasting Authority dan harian Maariv, Divisi ke-36 Israel mulai bergerak menuju garis pertahanan kedua Hizbullah di Lebanon selatan.

Maariv mengungkapkan, tujuan fase kedua ini adalah untuk menghancurkan kemampuan roket Hizbullah di wilayah tersebut dan menekan kelompok itu dalam konteks negosiasi politik yang sedang berlangsung di Lebanon.

Militer Israel mengklaim semua peluncuran roket dari Lebanon selatan dalam beberapa hari terakhir berasal dari daerah yang tidak dijaga oleh militer Israel.

Pada 23 September lalu, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran yang disusul oleh invasi darat ke Lebanon selatan.

Hingga saat ini, agresi tersebut telah menewaskan 3.287 orang dan melukai 14.222 lainnya, yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, serta memaksa sekitar 1,4 juta orang mengungsi.

Baca juga: Trump angkat tokoh pro Israel radikal jadi Dubes AS untuk PBB

Baca juga: Houthi tembakkan rudal dan drone ke kapal perang AS di Laut Merah

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular