Wednesday, December 11, 2024
HomeBeritaPemimpin Hamas Ismail Haniyah dibunuh di Iran

Pemimpin Hamas Ismail Haniyah dibunuh di Iran

Haniyah berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa

Pemimpin politik Hamas Ismail Haniyah terbunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu, (31/7). Demikian dilaporkan Aljazeera.

Pernyataan resmi Hamas menjelaskan, Haniyah dan seorang pengawalnya terbunuh setelah gedung tempat mereka tinggal diserang bom. Haniyah berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa.

Hamas menyalahkan Israel atas pembunuhan ini.

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka atas saudara, pemimpin, syahid, mujahid Ismail Haniyah, pemimpin gerakan, yang terbunuh oleh serangan Zionis di kediamannya di Teheran,” kata Hamas.

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) juga mengumumkan kematian Haniyah.

“Pagi ini, kediaman Ismail Haniyah di Teheran diserang, menyebabkan kematian dia bersama seorang pengawalnya. Penyebabnya sedang diselediki dan akan segera diumumkan,” demikian keterangan IRGC.

Israel meluncurkan genosida di Gaza, dan bertekad untuk membunuh Haniyah serta para pemimpin Hamas, setelah serangan para pejuang Palestina ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1,200 orang (termasuk pasukan Israel), dan menyandera lebih dari 200 orang di Gaza.

Sejak itu, setidaknya 39,4000 warga Palestina tewas akibat agresi Israel, dan 90,996 luka-luka.

Haniyah meninggalkan Jalur Gaza pada 2019 dan menetap di Qatar. Sedangkan kepemimpinan Hamas di Gaza dipegang oleh Yahya Sinwar.

Baca juga: Israel klaim tewaskan komandan tertinggi Hizbullah dalam serangan di Beirut

Reporter Aljazeera Hani Mahmoud melaporkan dari Deir el-Balah, Gaza, kematian Haniyah sangat signifikan bagi warga Gaza. Karena Haniyah adalah pemimpin mereka dalam negosiasi gencatan senjata.

“Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat melihat Haniyah sebagai sosok yang pemimpin moderat yang dinilai lebih pragamtis dibanding para pemimpin militer Hamas,” kata Mahmoud.

Kata Mahmoud, Haniyah sangat populer, dia lahir dan tumbuh di kamp pengungsi. Dia mewakili warga Palestina di Gaza yang berasal dari kalangan pengungsi akibat peristiwa Nakba 1948.

Mahmoud menambahkan, banyak yang khawatir pembunuhan Haniyah akan meningkatkan eskalasi di kawasan.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular