Hamas mengonfirmasi bahwa tahap kedua pertukaran tahanan dengan Israel akan dilaksanakan pada Sabtu, 25 Januari 2025, setelah pembebasan tahap pertama pada Minggu lalu.
Langkah ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang tercapai setelah 15 bulan serangan militer Israel yang menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.
Dalam pernyataan resminya, Hamas menyatakan, “Tahap kedua pertukaran tahanan akan dilaksanakan sesuai jadwal pada hari Sabtu, 25 Januari 2025.”
Selama 15 bulan serangan, serangan udara Israel telah mengubah banyak bangunan di Gaza menjadi puing-puing dan abu, serta meninggalkan kawasan yang sebagian besar tidak lagi dapat dihuni.
Pada 19 Januari lalu, Israel dan Hamas sepakat untuk menghentikan permusuhan sementara, termasuk kesepakatan pembebasan tahanan.
Pada fase pertama kesepakatan ini, Hamas telah membebaskan 33 tahanan asal Israel. Sementara itu, jumlah pasti warga Palestina yang akan dibebaskan dalam kesepakatan ini masih belum jelas, dengan estimasi yang beredar berkisar antara 1.000 hingga hampir 2.000 orang.
Tahap kedua negosiasi gencatan senjata diperkirakan akan dimulai dalam dua pekan mendatang.
Kesepakatan ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap, yang juga mencakup pengiriman lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk mengatasi krisis yang terus berlangsung.
Pada tahap pertama, yang berlangsung selama 42 hari, pasukan Israel akan menarik diri dari beberapa area di Gaza.
Pada Ahad lalu, Hamas telah membebaskan tiga tahanan wanita asal Israel: Emily Damari (28), Romi Gonen (24), dan Doron Steinbrecher (31).
