Wednesday, December 11, 2024
HomeBeritaPM Jepang sebut bom Israel di Gaza lebihi kejamnya Perang Dunia II

PM Jepang sebut bom Israel di Gaza lebihi kejamnya Perang Dunia II

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyatakan penyesalan atas perang Israel di Gaza yang dikepung Palestina dan menyebutnya sangat memilukan, menurut laporan NNHK.

“Ini sangat memilukan bahwa lebih banyak bom dijatuhkan di Gaza dibandingkan dengan Tokyo selama serangan udara besar-besaran AS pada Perang Dunia II,” kata Ishiba seperti dikutip NHK.

Pernyataan tersebut disampaikan pada hari Kamis setelah Ishiba menerima informasi dari Seita Akihiro, Direktur Kesehatan di badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.

Pejabat di Gaza melaporkan bahwa sejak Oktober tahun lalu, tentara Israel telah menjatuhkan 18.000 ton bom di Gaza, jumlah yang setara dengan 1,5 kali kekuatan bom yang dijatuhkan di Hiroshima pada Perang Dunia II.

Pada masa Perang Dunia II, AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, yang menyebabkan 140.000 orang tewas.

Tiga hari kemudian, bom lainnya dijatuhkan di Nagasaki, menewaskan 70.000 orang. Jepang akhirnya menyerah pada 15 Agustus 1945, mengakhiri Perang Dunia II.

Meski begitu, Ishiba menegaskan bahwa Jepang harus terus memberikan bantuan kepada UNRWA, meski Israel melarang lembaga tersebut beroperasi di negara itu.

Ishiba juga menekankan pentingnya menjaga kegiatan UNRWA dan mengatakan Jepang akan terus menyampaikan posisi mereka mengenai isu ini.

Seita, yang berasal dari Jepang, menyampaikan bahwa bantuan kemanusiaan Jepang sangat diterima di seluruh dunia.

Perang yang dilancarkan Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 44.300 orang gugur, kebanyakan perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 104.900 orang terluka.

Tahun kedua genosida ini semakin mendapat kecaman dari dunia internasional, dengan banyak yang menyebut serangan dan pemblokiran bantuan sebagai upaya untuk memusnahkan populasi.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular